Home

Minggu, 13 November 2011

The 1st NR.COM CONFERENCE


Talkshow: Belajar SUKSES: Akademik Oke, Organisasi Oye!
Alhamdulillah, peretemuan perdana neoramdhanz community sukses digelar di ramadhan hari-hari terakhir, tepatnya 28 Agustus 2011 di mushola Jundulloh Community SMANSA Kebumen lantai 2 dengan jumlah peserta 22 putri dan 12 putra. Manajemen menyiapkan 2 skenario khusus untuk agenda ini. Skenario pertama, jika peserta di bawah 50 orang, maka kegiatan cukup di mushola. Tapi jika peserta lebih dari 50 orang bahkan mencapai 100 orang, maka tempat kami pindah ke Gedung Haji. Hem, cukup ribet ternyata meminta peserta untuk konfirmasi. Banyak yg tanya via sms, tapi gak jadi ikut. Ada yang mau ikut, ternyata cancel. Ada juga yang ragu dengan acaranya, kira2 asyik apa enggak. Dan yang lucu I ajaib, ada juga anak IPS yang gak mau ikut gegara pembicaranya anak IPA. Hihi…aya-aya wae yah… Tapi untuk acara yang sifatnya mendadak dan hanya mengandalkan informasi via sms, bisa dibilang sukses deh J That’s all no problem. Kita tetep semangat! Minimal banget, anak2 NR sendiri yang bisa ngangsu kawruh ke narasumber yang tidak bisa ditemui dengan mudah dalam 5 tahun ke depan :D
Hem, siapa sih narasumbernya? Namanya mas Nur Ahmadi, beliau aseli orang Jatisari, Kebumen, lulusan SMA N 1 Kebumen tahun 2006 dan sudah menyelesaikan S1 Teknik Elektro di ITB (wow..). Kenapa bisa beliau? Ceritanye, beliau ni yang dengan sukarela mewakili Neoramdhanz technical meeting untuk Festival Nasyid di Bandung bulan Februari 2011 yang lalu. Trus waktu Neoramdhanz di Bandung, beliau meminta NR and team sharing SUKSES AKADEMIK di Asrama Beastudi ETOS Bandung, dimana ternyata beliau ini adalah Bapak asramanya. Nih foto-fotonya waktu kita di Bandung bersama beliau. 
dapet plakat kenangan ^^

neoramdhanz, coach imam, dan mas nur ahmadi

bersama mas-mas asrama ETOS BANDUNG


Setelah pulang ke Kebumen, kita  baru tahu bahwa beliau ini kenal dengan rekan NR management yang sedang studi di Amerika. Kok bisa? Eh, ternyata beliaunya pernah ikut pertukaran pelajar di sana. Heuheu,,,usut punya usut, walau mimpi beliau untuk bisa studi pasca sarjana di Amrik belum tercapai, tapi beliaunya berhasil menggondhol kesempatan beasiswa S2 dan S3 di Jepang dengan konsentrasi penelitian tentang microchips tahun ini *&^%$#!!! (mupeng) :D Ya sudah, tanpa pikir lama, management langsung nodhong beliau untuk share pengalamannya sekaligus menyemangati anak-anak Neoramdhanz. Yah itung-itung balik sharing lah mas… 
Ini dia ringkasan sharingnya!
Dimulai dari pengalaman waktu SMA, sbegai anak rohis yang jarang aktif dan lebih suka belajar daripada organisasi. Masuk ITB awalnya juga karena gak ada planning. Karena berasal dari keluarga tak mampu, amak kuliahnya pun nyari yang ada beasiswanya. Ternyata beasiswa hanya untuk setahun saja, alhasil, tahun kedunya nyari beasiswa dan dapatlah beasiswa studi ETOS (kapan2 kita bahas beasiswa yang satu ini lebih detil lagi, Insya Allah). Selama studi ini, narasumber selalu aktif untuk menghidupi diri sendiri mulai dari jualan donat sampai kasih les privat. Pokoknya kalo dibayangin jadi kayak kisahnya Alif di Ranah 3 Warna ^^. Walaupun sibuk menghidupi diri sendiri, narasumber juga tetap ikut organisasi di Masjid Salman ITB dan juga organisasi kayak FORMMEN (Forum MAhasiswa Muslim Kebumen) di Bandung.
Impiannya pengen ke Amrik, diilhami dari seorang dosen di kampus yang sudah Almarhum, tapi namanya selalu didengung-dengungkan dan menjadi panutan hampir semua dosen yang mengajar. Karena penasaran, dicarilah nama guru besar ini. Ternyata lulusan salah satu universitas di Amrik (maaf, lupa nama univ nya ^^). Nah, sejak saat itu narasumber pun bertekad ingin sekolah yang sama dengan guru besar yang belum pernah dijumpainya itu. Hingga suatu saat,,, impian menjejakkan kaki di Amrik terlaksana dengan ikut program pertukaran mahasiswa. Meski tidak ke universitas yang diimpikan, tapi menjejakkan kaki di Amriknya sudah kesampaian. Dan gelora untuk kuliah di sana semakin menggebu. (ih, benar2 kayak si Alif)
Bekerja untuk menghidupi diri, organisasi, ngurus asrama dan kegiatannya, kuliah. Itulah aktivitas harian yang dihadapi tiap hari. Kalo dipikir capek juga ya? Kayaknya gak sempet boci deh :D Tapi seperti kata Alif di Ranah 3 Warna, Man Jadda wa Jada dan berusaha di atas rata-rata, plus mantra man shabara zhafiira, ternyata memang terbukti di mana-mana. Walau aktivitas seabreg dan gak cuma mikir diri sendiri, narasumber kita ini tetap jadi orang berhasil. Meski belum bisa kuliah di Amrik seperti impiannya, beasiswa S2-S3 di Jepang sudah digondhol. Weleh….bikin mupeng ya…
So, kata siapa sibuk organisasi tapi nol prestasi? Asal kita punya manajemen diri yang bagus, semua bisa didapat. Berusaha di atas rata-rata dan bersabarlah atas keputusan Allah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar